- Buatlah sebuah perpustakaan Islam di dalam rumah yang berisikan buku-buku dan kisah-kisah yang Islami.
- Memberikah perhatian mengenai kondisi rumah tangga dengan cermat dan berusaha mengenal teman-teman anak Anda.
- Hendaknya Anda selalu membiasakan adanya musyawarah keluarga bersama anak-anak menyangkut persoalan yang berkaitan dengan anak. Anda boleh menyerahkan keuangan rumah kepada anak-anak Anda agar mereka melatih diri mengenai cara mengatur keuangan rumah tangga, sehingga akan membantu mereka setelah berumah tangga kelak. Sikap seperti itu terkadang dapat membuat anak berusaha untuk tidak mementingkan permintaan-permintaannya dan lebih memilih untuk mendahulukan kepentingan (kebutuhan) saudara laki-laki atau saudara perempuannya, atau bahkan sikapnya itu dilakukannya agar kehidupan keluarga tampak lebih baik.
- Tanyakanlah kepada anak-anak Anda tentang keadaan sekolah dan para guru mereka. Jika terdapat cara berpikir mereka yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam maka berusahalah untuk memberikan pemahaman yang benar kepada mereka.
- Jika salah seorang anak Anda meminta uang untuk memberi buku atau pakaian, maka Anda harus menanyakan kepadanya tentang sejauh mana kebutuhannya itu. Peringatkanlah mereka untuk menghindari sikap taklid buta, bid’ah, dan perbuatan-perbuatan munkar.
- Biasakanlah anak-anak Anda untuk pergi ke pasar, dan ajarilah mereka cara memilih barang dan cara melakukan tawar menawar harga dengan para penjual. Kemudian, beritahukan pula kecurangan yang terkadang dilakukan oleh para pedagang menyangkut barang dagangan mereka atau menyangkut harga barang tersebut.
- Belikanlah celengan untuk anak Anda yang masih kecil agar dia terbiasa menabung. Jika tidak dibiasakan sejak dini maka dia akan menemukan kesulitan nantinya untuk membiasakan dirinya dalam menabung ketika besar nanti.
- Hendaknya Anda memberikan pengawasan kepada Anak Anda secara lembut, tidak dengan menakut-nakutinya. Jangan membuat anak-anak Anda kehilangan rasa percaya diri mereka. Berhati-hatilah dari sikap yang dapat mempersempit ruang nafas (gerak) anak dan bersikap terlalu mendetail dalam segala urusan anak, sehingga dapat berakibat negatif. Rumah tangga bukanlah sebuah perusahaan, dan seorang ayah juga bukan sosok malaikat yang diberikan tugas untuk mencatat segala keburukan anak. Selain itu, hendaknya Anda juga berhati-hati terhadap sikap menyepelekan pengawasan anak-anak dan sikap tidak memberikan pengawasan terhadap mereka. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya, apakah dia menjaga ataukah menyia-nyiakannya. Sampai-sampai seorang laki-laki pun akan ditanyakan tentang (kepemimpinannya) atas keluarganya.”
- Berikanlah ciuman kepada anak-anak Anda. Sikap seperti itu tidak membuat wibawa Anda menjadi hilang. Rasulullah sendiri mencium Hasan bin Ali. Suatu ketika Al Aqra’ bin Habis At-Tamimi duduk-duduk bersama Rasulullah. Dia (Al Aqra’) bertanya: “Apakah kalian mencium anak-anak kalian? Aku memiliki sepuluh orang anak, akan tetapi aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Rasulullah memandang Al Aqra’ dan bersabda: “Siapa saja yang tidak menyayangi (orang lain) maka dia tidak akan disayangi.”
- Hendaknya Anda selalu berusaha menghalangi (melawan) segala bentuk perilaku yang tercela yang dilakukan oleh anggota keluarga Anda. Ada sebuah hadits yang menyatakan: “Jika Rasulullah mendapatkan ada salah seorang dari anggota keluarga beliau yang berdusta maka beliau akan terus melawan sikap tersebut hingga dia (orang itu) bertaubat.” (HR. Ahmad)
- Bermainlah bersama anak-anak Anda. Sebagian sahabat berkata: “Kami pergi bersama Rasulullah. Beliau mengundang kami untuk makan. Saat itu Husain terlihat sedang bermain di jalanan. Rasulullah lantas bergegas berdiri di hadapan orang-orang (kami) dan membentangkan kedua tangan beliau. Anak itu (Hasan) kemudian berlari ke sana dan kemari. Beliau membuat Hasan tertawa-tawa hingga akhirnya beliau meraih tangan Husain. Belialu lalu meletakkan salah satu tangan beliau pada bagian dagu Husain, sedangkan tangan beliau yang lain pada bagian tengkuk kepalanya.”
- Hendaknya Anda mencari solusi pengganti yang Islami dari hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak yang dilarang oleh syariat Islam. Tidak cukup hanya dengan mengatakan bahwa sesuatu itu haram atau merusak. Mintalah pertolongan kepada Allah. Kemudian berikanlah buku-buku Islami, majalah, cerita-cerita, kaset tape dan vcd, permainan-permainan menghibur yang Islami, dan olahraga yang bermanfaat bagi anak.
- Sangat memungkinkan untuk membuat adanya kerjasama di antara keluarga-keluarga muslim yang terdapat dalam satu kawasan untuk saling bertukar ilmu dan pengetahuan yang Islami. Demikian pula, berusaha mendirikan pusat kebudayaan Islam yang memberikan pelayanan untuk orang lain dengan biaya yang sangat murah demi kepentingan anak-anak Anda. Hendaknya Anda ikut serta secara aktif dalam kesempatan-kesempatan kegiatan sosial dan kegiatan Islam. Juga, hendaknya Anda saling bertukar hadiah berupa sesuatu yang memiliki tujuan yang positif bersama kerabat, tetangga, dan para sahabat. Selain itu, berusahalah untuk memperbaiki hubungan yang sebelumnya sempat terganggu, dan ajarkanlah anak-anak Anda sikap seperti itu.
- Hendaknya Anda dan isteri (suami) Anda menjadi suri tauladan bagi anak-anak Anda. Tidak diperbolehkan bagi Anda untuk berdusta, dan hendaknya Anda meminta anak-anak Anda untuk tidak berdusta.
Saturday, March 22, 2014
14 Kiat Mendidik Anak Secara Islami
Saturday, March 15, 2014
Tanda Pernikahan Akan Langgeng
Pesta pernikahan mewah, rumah besar di komplek elit, dan bulan madu
keliling Eropa tak menjamin pernikahan Anda akan bahagia dan bertahan
lama. Memang, setiap rumah tangga memiliki ciri khas dan aturannya
masing-masing, namun sebagian besar pernikahan yang bahagia dan bertahan
hingga maut memisahkan, bisa dikenali dari enam tanda berikut ini. Tak
ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan, namun setidaknya
Anda tahu jika pernikahan Anda sudah berada di jalur yang benar.
1. Apa kata hati Anda?
Rupanya, cara paling mudah untuk mengetahui apakah pernikahan Anda bahagia, adalah dengan bertanya pada diri sendiri dan menjawab jujur. Jauh di lubuk hati, Anda pasti sudah tahu sendiri jika ada yang salah dari pernikahan Anda, atau jika Anda atau suami sebenarnya tak benar-benar bahagia. Sebaliknya, jika Anda merasa benar-benar bahagia dalam rumah tangga, pertanyaan ini akan mudah dijawab “YA” tanpa ada keraguan.
2. Anda menjadi orang yang lebih baik saat bersama pasangan
Apakah Anda menjadi orang yang lebih menyenangkan saat bersama suami? Dulu mungkin Anda dikenal di kalangan teman-teman sebagai orang yang sering bete, tak percaya diri, dan terkadang agak galak. Sejak bertemu suami, Anda mungkin terkadang masih harus berjuang melawan sifat-sifat negatif tersebut, namun “kumatnya” jadi jauh lebih jarang, dan teman-teman bilang Anda kini jadi tak segalak dulu. Ini berarti suami memberi pengaruh positif bagi Anda, dan mudah-mudahan Anda pun punya efek yang sama pada suami.
3. Kebahagiaan Anda tak hanya bergantung pada suami (begitu juga sebaliknya)
Pernikahan membuat orang lebih bahagia. Dan tentu saja wajar jika Anda merasa lebih bahagia jika bersama suami. Yang harus diwaspadai adalah jika suami adalah satu-satunya sumber kebahagiaan Anda (atau sebaliknya, Anda adalah satu-satunya sumber kebahagiaan suami). Memang kedengarannya indah dan romantis, namun ini berarti sesungguhnya Anda belum bahagia dengan diri Anda diri sebagai seorang pribadi. Dan ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari, yang bisa berimbas pada perkawinan. Pasangan seharusnya bukan alasan Anda bahagia, namun alasan Anda menjadi lebih bahagia.
4. Anda tak menganut motto “kalau jodoh tak akan ke mana”
Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi bukan berarti setelah dipertemukan dengan jodoh kita kemudian bisa santai-santai saja. Betul, kita sudah menemukan belahan hati dengan bantuan Tuhan. Namun berarti kini saatnya kita dan suami yang aktif dan berupaya menjaga hubungan tetap awet dan harmonis.
5. Anda tak berharap suami akan berubah
Salah satu tanda pernikahan bahagia adalah saat harapan yang dimiliki suami maupun istri adalah harapan yang realistis, termasuk harapan terhadap pasangan. Siap-siap kecewa jika Anda menikahi suami dengan harapan dia akan berubah. Inti dari pernikahan adalah Anda mencintai suami dan menerima kekurangannya. Berusaha membuat suami berubah hanya akan membuat Anda frustasi, suami merasa tak dicintai, dan rumah tangga pun akan dipenuhi percekcokan.
6. Anda dan suami masih saling bilang “I love you”
Tentu saja kalimatnya tak harus “I love you” karena ada banyak cara untuk mengungkapkan cinta lewat kata-kata. Pasangan yang ‘nyeleneh’ terkadang bilang, “Love you, nyet” dan pasangan lain mungkin cukup bilang “sayang”. Yang jelas, meski cinta bisa ditunjukkan lewat perilaku, tetap penting untuk mengucapkannya lewat kata-kata, kalau bisa malah setiap hari, hingga akhir hayat Anda. Ingat saat aktor Sophan Sophiaan meninggal dunia di usia 64 tahun? Salah satu penyesalan terbesar Widyawati, istrinya, adalah karena hari itu ia belum mengucapkan “I love you” pada sang suami.
7. Setiap Anda membayangkan masa depan, suami ada dalam benak Anda (begitu pun sebaliknya)
Sebisa mungkin, Anda dan suami harus menikmati masa kini dan tak terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Namun merencanakan masa depan tentu sah-sah saja, dan sebagai pasangan, sudah sewajarnya suami selalu ada di setiap bayangan Anda tentang masa depan. Lebih baik lagi jika Anda menetapkan tujuan masa depan, merumuskan rencana dan impian, selalu dengan cara berdiskusi bersama suami. Ini juga penting untuk memastikan bahwa impian Anda sejalan dengan suami. Berita buruk jika saat Anda membayangkan masa depan yang bahagia, dalam benak Anda tak ada sosok sang suami sama sekali, atau jangan-jangan yang ada malah lelaki lain?
1. Apa kata hati Anda?
Rupanya, cara paling mudah untuk mengetahui apakah pernikahan Anda bahagia, adalah dengan bertanya pada diri sendiri dan menjawab jujur. Jauh di lubuk hati, Anda pasti sudah tahu sendiri jika ada yang salah dari pernikahan Anda, atau jika Anda atau suami sebenarnya tak benar-benar bahagia. Sebaliknya, jika Anda merasa benar-benar bahagia dalam rumah tangga, pertanyaan ini akan mudah dijawab “YA” tanpa ada keraguan.
2. Anda menjadi orang yang lebih baik saat bersama pasangan
Apakah Anda menjadi orang yang lebih menyenangkan saat bersama suami? Dulu mungkin Anda dikenal di kalangan teman-teman sebagai orang yang sering bete, tak percaya diri, dan terkadang agak galak. Sejak bertemu suami, Anda mungkin terkadang masih harus berjuang melawan sifat-sifat negatif tersebut, namun “kumatnya” jadi jauh lebih jarang, dan teman-teman bilang Anda kini jadi tak segalak dulu. Ini berarti suami memberi pengaruh positif bagi Anda, dan mudah-mudahan Anda pun punya efek yang sama pada suami.
3. Kebahagiaan Anda tak hanya bergantung pada suami (begitu juga sebaliknya)
Pernikahan membuat orang lebih bahagia. Dan tentu saja wajar jika Anda merasa lebih bahagia jika bersama suami. Yang harus diwaspadai adalah jika suami adalah satu-satunya sumber kebahagiaan Anda (atau sebaliknya, Anda adalah satu-satunya sumber kebahagiaan suami). Memang kedengarannya indah dan romantis, namun ini berarti sesungguhnya Anda belum bahagia dengan diri Anda diri sebagai seorang pribadi. Dan ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari, yang bisa berimbas pada perkawinan. Pasangan seharusnya bukan alasan Anda bahagia, namun alasan Anda menjadi lebih bahagia.
4. Anda tak menganut motto “kalau jodoh tak akan ke mana”
Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi bukan berarti setelah dipertemukan dengan jodoh kita kemudian bisa santai-santai saja. Betul, kita sudah menemukan belahan hati dengan bantuan Tuhan. Namun berarti kini saatnya kita dan suami yang aktif dan berupaya menjaga hubungan tetap awet dan harmonis.
5. Anda tak berharap suami akan berubah
Salah satu tanda pernikahan bahagia adalah saat harapan yang dimiliki suami maupun istri adalah harapan yang realistis, termasuk harapan terhadap pasangan. Siap-siap kecewa jika Anda menikahi suami dengan harapan dia akan berubah. Inti dari pernikahan adalah Anda mencintai suami dan menerima kekurangannya. Berusaha membuat suami berubah hanya akan membuat Anda frustasi, suami merasa tak dicintai, dan rumah tangga pun akan dipenuhi percekcokan.
6. Anda dan suami masih saling bilang “I love you”
Tentu saja kalimatnya tak harus “I love you” karena ada banyak cara untuk mengungkapkan cinta lewat kata-kata. Pasangan yang ‘nyeleneh’ terkadang bilang, “Love you, nyet” dan pasangan lain mungkin cukup bilang “sayang”. Yang jelas, meski cinta bisa ditunjukkan lewat perilaku, tetap penting untuk mengucapkannya lewat kata-kata, kalau bisa malah setiap hari, hingga akhir hayat Anda. Ingat saat aktor Sophan Sophiaan meninggal dunia di usia 64 tahun? Salah satu penyesalan terbesar Widyawati, istrinya, adalah karena hari itu ia belum mengucapkan “I love you” pada sang suami.
7. Setiap Anda membayangkan masa depan, suami ada dalam benak Anda (begitu pun sebaliknya)
Sebisa mungkin, Anda dan suami harus menikmati masa kini dan tak terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Namun merencanakan masa depan tentu sah-sah saja, dan sebagai pasangan, sudah sewajarnya suami selalu ada di setiap bayangan Anda tentang masa depan. Lebih baik lagi jika Anda menetapkan tujuan masa depan, merumuskan rencana dan impian, selalu dengan cara berdiskusi bersama suami. Ini juga penting untuk memastikan bahwa impian Anda sejalan dengan suami. Berita buruk jika saat Anda membayangkan masa depan yang bahagia, dalam benak Anda tak ada sosok sang suami sama sekali, atau jangan-jangan yang ada malah lelaki lain?
Menjadi Istri Bahagia Membuat Suami Bahagia, Caranya?
1. Seorang istri yang bahagia menghormati suaminya, tapi jangan sampai Anda memperlakukannya berbeda
Salah satu kebutuhan terbesar pria adalah rasa hormat, terutama dari istrinya. Seorang istri yang bahagia menunjukkan rasa hormat kepada suaminya, tapi istri juga memiliki kebutuhan yang sama dan tidak ingin mendapatkan perlakuan yang berbeda. Oleh karena itu untuk mendapatkan sebuah pernikahan bahagia dibutuhkan sikap saling menghormati dari istri dan juga suami.
2. Seorang istri yang bahagia senang mengurus dirinya sendiri
Seorang istri yang bahagia tidak hanya akan mengurus penampilan luarnya saja tapi juga kesehatan fisik, mental dan spiritual. Saya senang ketika melihat istri berolahraga, membaca atau ketika berdoa. Hal-hal semacam ini mendorong dan membuat saya semakin tertarik kepadanya dan membuat saya menjadi suami yang bahagia.
3. Seorang istri yang bahagia memiliki banyak teman yang mendukung pernikahannya
Pada kenyataannya, tidak semua teman mendukung hubungan Anda. Mereka yang benar-benar mendukung hubungan Anda adalah teman-teman yang wajib diajak menghabiskan waktu bersama. Seorang istri yang bahagia mengetahui ini dengan sangat baik dan berhati-hati dengan hubungan pertemanan untuk memastikan mereka membantu bukan memperburuk pernikahan. Para suami menyukai hal ini!
4. Seorang istri yang bahagia senang dimanjakan dan diperhatikan
Istri saya senang dimanjakan dan diperhatikan. Meskipun dia bisa memotong rumput, mengisi bensin dan membuang kantung sampah, dia tidak keberatan saya melakukannya. Tentu saja ini membuat saya bahagia, karena meskipun saya tidak suka memotong rumput, saya senang memanjakan dan memberi perhatian kepadanya.
5. Seorang istri yang bahagia tidak membutuhkan suami selalu berada di sampingnya, tapi sangat senang ketika suami bisa berada di sampingnya
Saya senang mengetahui istri sangat menikmati situasi ketika berada bersama saya. Ada waktu ketika saya merasa tidak yakin istri menikmati saya temani. Tapi dia sangat menikmatinya dan itu membuat saya sangat bahagia, meskipun dia tidak membutuhkan saya untuk selalu ada bersamanya sepanjang waktu. Dia bisa dan kadang-kadang menikmati untuk melakukan banyak hal sendiri.
6. Seorang istri yang bahagia tahu bahwa dia seksi, namun senang dipuji suami
Saya pernah menulis tentang “istri saya yang seksi”. Saya merasa bahwa dia tidak hanya cantik di dalam dan di luar, tapi dia juga menyadari hal itu. Dia percaya diri, tapi akan jadi sesuatu yang spesial baginya ketika kita menegaskan hal tersebut. Inilah yang membawa pernikahan kami ke tempat yang benar-benar bahagia.
7. Seorang istri yang bahagia mengetahui perasaan suaminya
Laki-laki juga memiliki perasaan. Dan satu-satunya orang yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perasaan itu adalah para istri. Seorang istri yang bahagia mengetahui meski suaminya kuat, dia masih memiliki perasaan dan bisa terluka kapan pun. Seorang istri akan menghormati hal ini dan berhati-hati dengan perasaan serta ego suami.(dh/pt)
Salah satu kebutuhan terbesar pria adalah rasa hormat, terutama dari istrinya. Seorang istri yang bahagia menunjukkan rasa hormat kepada suaminya, tapi istri juga memiliki kebutuhan yang sama dan tidak ingin mendapatkan perlakuan yang berbeda. Oleh karena itu untuk mendapatkan sebuah pernikahan bahagia dibutuhkan sikap saling menghormati dari istri dan juga suami.
2. Seorang istri yang bahagia senang mengurus dirinya sendiri
Seorang istri yang bahagia tidak hanya akan mengurus penampilan luarnya saja tapi juga kesehatan fisik, mental dan spiritual. Saya senang ketika melihat istri berolahraga, membaca atau ketika berdoa. Hal-hal semacam ini mendorong dan membuat saya semakin tertarik kepadanya dan membuat saya menjadi suami yang bahagia.
3. Seorang istri yang bahagia memiliki banyak teman yang mendukung pernikahannya
Pada kenyataannya, tidak semua teman mendukung hubungan Anda. Mereka yang benar-benar mendukung hubungan Anda adalah teman-teman yang wajib diajak menghabiskan waktu bersama. Seorang istri yang bahagia mengetahui ini dengan sangat baik dan berhati-hati dengan hubungan pertemanan untuk memastikan mereka membantu bukan memperburuk pernikahan. Para suami menyukai hal ini!
4. Seorang istri yang bahagia senang dimanjakan dan diperhatikan
Istri saya senang dimanjakan dan diperhatikan. Meskipun dia bisa memotong rumput, mengisi bensin dan membuang kantung sampah, dia tidak keberatan saya melakukannya. Tentu saja ini membuat saya bahagia, karena meskipun saya tidak suka memotong rumput, saya senang memanjakan dan memberi perhatian kepadanya.
5. Seorang istri yang bahagia tidak membutuhkan suami selalu berada di sampingnya, tapi sangat senang ketika suami bisa berada di sampingnya
Saya senang mengetahui istri sangat menikmati situasi ketika berada bersama saya. Ada waktu ketika saya merasa tidak yakin istri menikmati saya temani. Tapi dia sangat menikmatinya dan itu membuat saya sangat bahagia, meskipun dia tidak membutuhkan saya untuk selalu ada bersamanya sepanjang waktu. Dia bisa dan kadang-kadang menikmati untuk melakukan banyak hal sendiri.
6. Seorang istri yang bahagia tahu bahwa dia seksi, namun senang dipuji suami
Saya pernah menulis tentang “istri saya yang seksi”. Saya merasa bahwa dia tidak hanya cantik di dalam dan di luar, tapi dia juga menyadari hal itu. Dia percaya diri, tapi akan jadi sesuatu yang spesial baginya ketika kita menegaskan hal tersebut. Inilah yang membawa pernikahan kami ke tempat yang benar-benar bahagia.
7. Seorang istri yang bahagia mengetahui perasaan suaminya
Laki-laki juga memiliki perasaan. Dan satu-satunya orang yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perasaan itu adalah para istri. Seorang istri yang bahagia mengetahui meski suaminya kuat, dia masih memiliki perasaan dan bisa terluka kapan pun. Seorang istri akan menghormati hal ini dan berhati-hati dengan perasaan serta ego suami.(dh/pt)
10 Kesalahan Orangtua Dalam Mendidik Anak yang Harus Dihindari
Menjadi orangtua merupakan seni yang tak bisa diajarkan melainkan
dipelajari. Kesalahan-kesalahan tentu masih terjadi. Namun, penting bagi
orangtua untuk mengontrol kesalahan sebelum memengaruhi pendidikan anak
secara negatif.
Jadi, orangtua yang berpikir mereka sudah membesarkan anak-anaknya dengan benar, bisa saja tanpa disadari mengganggu otak kecilnya. Berikut beberapa kesalahan pengasuhan yang harus dihindari orangtua seperti dilansir Boldsky, Rabu (12/3/2014):
1. Jangan memuji hanya ketika sukses
Jika Anda memuji anak-anak Anda hanya ketika mereka berhasil, maka mereka berubah menjadi perfeksionis dan tak akan puas dengan apapun kecuali yang terbaik.
Daripada memuji anak ketika mereka berhasil, berilah motivasi kepada anak untuk mencoba dan menangani kegagalan yang dialaminya.
2. Memberikan pujian yang samar
Kata-kata `pekerjaan yang bagus` untuk perbuatan anak akan membuat mereka melupakan hal spesifik yang paling Anda sukai. Pujilah secara rinci untuk memotivasi anak berbuat lebih baik.
3. Menyalahkan setiap kali memilih
Menyalahkan anak tanpa dorongan positif merupakan kesalahan terburuk orangtua. Jika anak-anak Anda merasa segala sesuatu yang mereka lakukan adalah kesalahan, mereka akan berhenti meminta nasihat dari orangtua.
4. Membandingkan anak
Anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan berbanggalah dengan anak Anda. Dengan membandingkan anak Anda dengan temannya, Anda melakukan kesalahan yang terburuk. Anak Anda akan merasa tak berharga dan bahkan mulai membandingkan Anda dengan orangtua teman-temannya.
5. Abaikan pendidikan anak
Kesalahan lain adalah mengabaikan pendidikan anak. Anak-anak Anda harus tahu bahwa orangtua mereka tak lepas dari sekolahnya. Tetap terlibat dalam pendidikan anak Anda karena itu merupakan tahap yang paling penting dalam pertumbuhan anak.
6. Komentar kasar
Memberikan komentar yang mengecilkan anak-anak seperti `tak berharga`, `memalukan` karena mereka tak mencapai keberhasilan di dalam hidupnya menjadi kesalahan yang diperbuat orangtua.
Bila Anda orang dewasa saja tak senang mendengar kata-kata seperti itu, bayangkan apa yang ada di hati anak-anak kecil. Mereka tentu menderita mendengarkan kata-kata kasar tersebut seperti yang dirasakan orang dewasa.
7. Harapan terlalu tinggi
Memberikan harapan yang terlalu tinggi menjadi kesalahan orangtua. Berikanlah motivasi kepada anak-anak untuk melakukan pekerjaan dengan baik sesuai pilihan mereka.
8. Terlalu protektif
Pada masa remaja anak-anak Anda, Anda harus menjadi pelindung tapi dengan cara yang ramah karena usia tersebut anak-anak Anda bisa menjadi sahabat Anda atau berpaling dari Anda. Jadilah ramah, dukung dan pahami perubahan yang dilalui anak-anak.
9. Berbicara saja tanpa mempraktikkan
Ketika menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak-anak Anda, Anda harus memastikan Anda tak hanya memberitahu mereka tapi juga mempraktikkan di dalam kehidupan Anda.
Jika Anda ingin anak-anak tak merekok, jangan hanya memberitahu mereka dampak negatifnya, tapi Anda juga harus tak merokok juga.
10. Membuat anak takut
Kesalahan orangtua adalah membiarkan anak-anak menyerah ketika hal-hal sulit menghampirinya. Membuat anak takut merupakan pikiran yang akan membatasi anak menjadi pemberani.
Jadi, orangtua yang berpikir mereka sudah membesarkan anak-anaknya dengan benar, bisa saja tanpa disadari mengganggu otak kecilnya. Berikut beberapa kesalahan pengasuhan yang harus dihindari orangtua seperti dilansir Boldsky, Rabu (12/3/2014):
1. Jangan memuji hanya ketika sukses
Jika Anda memuji anak-anak Anda hanya ketika mereka berhasil, maka mereka berubah menjadi perfeksionis dan tak akan puas dengan apapun kecuali yang terbaik.
Daripada memuji anak ketika mereka berhasil, berilah motivasi kepada anak untuk mencoba dan menangani kegagalan yang dialaminya.
2. Memberikan pujian yang samar
Kata-kata `pekerjaan yang bagus` untuk perbuatan anak akan membuat mereka melupakan hal spesifik yang paling Anda sukai. Pujilah secara rinci untuk memotivasi anak berbuat lebih baik.
3. Menyalahkan setiap kali memilih
Menyalahkan anak tanpa dorongan positif merupakan kesalahan terburuk orangtua. Jika anak-anak Anda merasa segala sesuatu yang mereka lakukan adalah kesalahan, mereka akan berhenti meminta nasihat dari orangtua.
4. Membandingkan anak
Anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan berbanggalah dengan anak Anda. Dengan membandingkan anak Anda dengan temannya, Anda melakukan kesalahan yang terburuk. Anak Anda akan merasa tak berharga dan bahkan mulai membandingkan Anda dengan orangtua teman-temannya.
5. Abaikan pendidikan anak
Kesalahan lain adalah mengabaikan pendidikan anak. Anak-anak Anda harus tahu bahwa orangtua mereka tak lepas dari sekolahnya. Tetap terlibat dalam pendidikan anak Anda karena itu merupakan tahap yang paling penting dalam pertumbuhan anak.
6. Komentar kasar
Memberikan komentar yang mengecilkan anak-anak seperti `tak berharga`, `memalukan` karena mereka tak mencapai keberhasilan di dalam hidupnya menjadi kesalahan yang diperbuat orangtua.
Bila Anda orang dewasa saja tak senang mendengar kata-kata seperti itu, bayangkan apa yang ada di hati anak-anak kecil. Mereka tentu menderita mendengarkan kata-kata kasar tersebut seperti yang dirasakan orang dewasa.
7. Harapan terlalu tinggi
Memberikan harapan yang terlalu tinggi menjadi kesalahan orangtua. Berikanlah motivasi kepada anak-anak untuk melakukan pekerjaan dengan baik sesuai pilihan mereka.
8. Terlalu protektif
Pada masa remaja anak-anak Anda, Anda harus menjadi pelindung tapi dengan cara yang ramah karena usia tersebut anak-anak Anda bisa menjadi sahabat Anda atau berpaling dari Anda. Jadilah ramah, dukung dan pahami perubahan yang dilalui anak-anak.
9. Berbicara saja tanpa mempraktikkan
Ketika menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak-anak Anda, Anda harus memastikan Anda tak hanya memberitahu mereka tapi juga mempraktikkan di dalam kehidupan Anda.
Jika Anda ingin anak-anak tak merekok, jangan hanya memberitahu mereka dampak negatifnya, tapi Anda juga harus tak merokok juga.
10. Membuat anak takut
Kesalahan orangtua adalah membiarkan anak-anak menyerah ketika hal-hal sulit menghampirinya. Membuat anak takut merupakan pikiran yang akan membatasi anak menjadi pemberani.
Siapkah Menikah?
Menikah adalah harapan hampir setiap orang. Setiap perempuan ataupun
pria tentu ingin mendapatkan pasangan yang tepat. Karena dalam sebuah
perayaan pernikahan, janji sehidup semati bakal diucap pasangan lelaki
dan perempuan.
Karena itu, sebelum menikah Anda mesti yakin dan perlu bertanya sekali lagi apakah memang sudah siap menikah dengan pasangan yang Anda pilih. Situs Magforwomen, Rabu (12/3/2014), merinci beberapa hal-hal yang sederhana yang bisa Anda lihat namun penting sebelum memutuskan pernikahan:
1. Anda percaya pernikahan saling melengkapi
Pernikahan merupakan keputusan yang besar. Anda harus benar-benar yakin bahwa pernikahan akan melengkapi Anda dan pasangan. Jika ini adalah alasan Anda menikah, maka Anda berada di jalur yang tepat.
2. Anda siap dengan tanggung jawab
Pernikahan akan mengubah hidup Anda selamanya. Tanyakan pada diri Anda jika Anda benar-benar siap mengambil begitu banyak tanggung jawab. Apakah Anda siap berperan sebagai seorang istri, teman, nyonya rumah, menantu, memasak dan juga memasak?
3. Anda menerima sebagai `kami` bukan `saya`
Menikah memerlukan transisi yang cepat dari single menjadi bersama. Semuanya tiba-tiba menjadi `kita` dan `kami`. Anda harus berbagi setiap detail dari kehidupan Anda untuk menjadi pasangan. Anda akan bertanggung jawab menjadi pasangan setelah menikah. Apakah Anda siap untuk ini?
4. Anda siap berkompromi
Sebuah pernikahan membangun sedikit kompromi. Introspeksi apakah Anda bersedia menggeser seluruh dunia Anda untuk dia, mulai dari rumah dan lingkaran teman-teman di kantor serta tempat belanja. Jika Anda mengalami keraguan, Anda mungkin perlu berpikir lagi untuk menikah saat ini.
5. Anda secara finansial stabil
Sebelum mengikat tali pernikahan, Anda perlu mempertimbangkan pro dan kontra pernikahan. Daftar di atas Anda harus stabil dalam keuangan. Anda memiliki pekerjaan yang baik dan bos yang pengertian. Ini untuk saat ini.
Lantas bagaiaman jika Anda ganti pekerjaan? Bagaimana rencana Anda untuk tetap mendukung keluarga setelah menikah? Buat daftar prioritas Anda. Jika Anda masih memiliki keinginan membara sampai ke puncak, jangan menikah sekarang.
6. Tak memiliki beban emosional
Putus cinta dan perceraian hanya menghancurkan hidup Anda. Jadi, perlahan-lahan. Biarkan waktu yang memberikan keajaiban. Hanya saja ketika Anda merasa tercampakkan, Anda mungkin mengalami beban emosional yang membuat Anda menerima hubungan baru. Sebuah pernikahan hanya untuk pelarian tak akan berhasil. Buatlah komitmen hanya ketika Anda merasa bahagia dan aman di dalam hubungan baru.
7. Berjanji setia
Tetap setia menjadi rahasia berhasilnya sebuah pernikahan. Baik Anda dan pasangan Anda perlu jujur tentang hal ini.
Mungkin menggoda sehat untuk batas tertentu, tapi melirik seseorang setelah menikah bisa menjadi malapetaka dalam hidup Anda. Jadi, jika Anda ingin melajang, Anda berarti belum siap menikah sekarang.
8. Anda ingin menikah
Evaluasi alasan Anda untuk menikah. Jangan biarkan sesuatu atau seseorang yang memaksa Anda menikah. Lupakan klise tentang `Anda sudah berusia`, `Jam biologis Anda terus berdetak`, dan `Sudah saatnya menikah`. Pernikahan untuk selamanya, jadi jangan terjebak dengan komentar yang menjerumuskan. Jika Anda merasa pria itu benar-benar pilihan Anda, menikahlah.
(Abd)
Karena itu, sebelum menikah Anda mesti yakin dan perlu bertanya sekali lagi apakah memang sudah siap menikah dengan pasangan yang Anda pilih. Situs Magforwomen, Rabu (12/3/2014), merinci beberapa hal-hal yang sederhana yang bisa Anda lihat namun penting sebelum memutuskan pernikahan:
1. Anda percaya pernikahan saling melengkapi
Pernikahan merupakan keputusan yang besar. Anda harus benar-benar yakin bahwa pernikahan akan melengkapi Anda dan pasangan. Jika ini adalah alasan Anda menikah, maka Anda berada di jalur yang tepat.
2. Anda siap dengan tanggung jawab
Pernikahan akan mengubah hidup Anda selamanya. Tanyakan pada diri Anda jika Anda benar-benar siap mengambil begitu banyak tanggung jawab. Apakah Anda siap berperan sebagai seorang istri, teman, nyonya rumah, menantu, memasak dan juga memasak?
3. Anda menerima sebagai `kami` bukan `saya`
Menikah memerlukan transisi yang cepat dari single menjadi bersama. Semuanya tiba-tiba menjadi `kita` dan `kami`. Anda harus berbagi setiap detail dari kehidupan Anda untuk menjadi pasangan. Anda akan bertanggung jawab menjadi pasangan setelah menikah. Apakah Anda siap untuk ini?
4. Anda siap berkompromi
Sebuah pernikahan membangun sedikit kompromi. Introspeksi apakah Anda bersedia menggeser seluruh dunia Anda untuk dia, mulai dari rumah dan lingkaran teman-teman di kantor serta tempat belanja. Jika Anda mengalami keraguan, Anda mungkin perlu berpikir lagi untuk menikah saat ini.
5. Anda secara finansial stabil
Sebelum mengikat tali pernikahan, Anda perlu mempertimbangkan pro dan kontra pernikahan. Daftar di atas Anda harus stabil dalam keuangan. Anda memiliki pekerjaan yang baik dan bos yang pengertian. Ini untuk saat ini.
Lantas bagaiaman jika Anda ganti pekerjaan? Bagaimana rencana Anda untuk tetap mendukung keluarga setelah menikah? Buat daftar prioritas Anda. Jika Anda masih memiliki keinginan membara sampai ke puncak, jangan menikah sekarang.
6. Tak memiliki beban emosional
Putus cinta dan perceraian hanya menghancurkan hidup Anda. Jadi, perlahan-lahan. Biarkan waktu yang memberikan keajaiban. Hanya saja ketika Anda merasa tercampakkan, Anda mungkin mengalami beban emosional yang membuat Anda menerima hubungan baru. Sebuah pernikahan hanya untuk pelarian tak akan berhasil. Buatlah komitmen hanya ketika Anda merasa bahagia dan aman di dalam hubungan baru.
7. Berjanji setia
Tetap setia menjadi rahasia berhasilnya sebuah pernikahan. Baik Anda dan pasangan Anda perlu jujur tentang hal ini.
Mungkin menggoda sehat untuk batas tertentu, tapi melirik seseorang setelah menikah bisa menjadi malapetaka dalam hidup Anda. Jadi, jika Anda ingin melajang, Anda berarti belum siap menikah sekarang.
8. Anda ingin menikah
Evaluasi alasan Anda untuk menikah. Jangan biarkan sesuatu atau seseorang yang memaksa Anda menikah. Lupakan klise tentang `Anda sudah berusia`, `Jam biologis Anda terus berdetak`, dan `Sudah saatnya menikah`. Pernikahan untuk selamanya, jadi jangan terjebak dengan komentar yang menjerumuskan. Jika Anda merasa pria itu benar-benar pilihan Anda, menikahlah.
(Abd)
Tuesday, March 11, 2014
Pelajaran Cinta untuk Para Orangtua
Terkadang
tanpa disadari para orangtua yang terlalu menjaga buah hatinya bersikap
melindungi secara berlebihan. Sikap berlebihan tersebut mungkin membuat
anak-anak tidak merasa nyaman sehingga menimbulkan jarak antara anak
dan orangtua. Terlebih ketika usia anak beranjak dewasa.
Tak heran bila menjalin kedekatan dan mengerti kemauannya terkadang masih sulit dilakukan para orangtua. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dipelajari orangtua untuk lebih mendekatkan hubungan dengan sang anak, dikutip Glo, Senin (3/3/2014).
1. Hati ke Hati
Mulailah bicara dari hati ke hati antara anak dan orangtua, terutama para ibu. Walaupun sulit memulai pembicaraan namun tidak ada salahnya untuk mencoba. Ciptakan suasana hangat mulai dengan perbincangan ringan kemudian menjurus ke area lebih pribadi.
Tanpa disadari masalah yang sedang dihadapi sang anak keluar sedikit demi sedikit kemudian usulkan solusi yang baik untuk membantu memecahkan masalah yang sedang menimpa.
2. Ciptakan Waktu Bersama
Sesibuk-sibuknya Anda, luangkan sedikit waktu untuk sekadar mendengarkan keluhannya. Ajarkan anak untuk meyakinkan keputusan yang akan diambil dengan pemikiran yang matang.
Hormati setiap saran yang diberikannya, dengarkan semua yang dikeluhkan. Buatlah berkualitas walaupun hanya beberapa jam.
3. Dekati Saat Anak Jatuh Cinta
Terkadang perasaan jatuh cinta membuat pemikiran di luar logika. Jangan biarkan rasa tidak aman dan tidak nyaman ketika Anda sebagai orangtua mulai menginterogasinya.
Tanyakan perlahan, ingatkan hal-hal yang perlu dihindari dan ajarkan bertanggungjawab. Menjaga kedekatan saat anak sedang jatuh cinta sangat diperlukan untuk membuat dirinya menggunakan logika dengan tepat.
4. Berikan Area Pribadi
Walaupun dia hanya anak-anak, namun tidak salahnya memberikan dia ruang untuk area pribadi. Biarkan anak menjalani hobi dan kesukaannya, Anda hanya cukup mengawasinya.
Pahami keinginannya, terkadang gerak-gerik anak terlihat ketika nyaman atau tidak nyaman. Jangan biarkan anak-anak merasa terkekang sehingga dapat membuatnya ingin terus melanggar.
5. Ajarkan Menjadi Diri Sendiri
Ini yang terbilang penting, di usia remaja masih menjadi ajang pencarian jati dirinya. Ajarkan anak menjadi diri sendiri tidak meniru orang lain, ingatkan menghormati dan menghargai semua yang dimilikinya.
(Abd)
Tak heran bila menjalin kedekatan dan mengerti kemauannya terkadang masih sulit dilakukan para orangtua. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dipelajari orangtua untuk lebih mendekatkan hubungan dengan sang anak, dikutip Glo, Senin (3/3/2014).
1. Hati ke Hati
Mulailah bicara dari hati ke hati antara anak dan orangtua, terutama para ibu. Walaupun sulit memulai pembicaraan namun tidak ada salahnya untuk mencoba. Ciptakan suasana hangat mulai dengan perbincangan ringan kemudian menjurus ke area lebih pribadi.
Tanpa disadari masalah yang sedang dihadapi sang anak keluar sedikit demi sedikit kemudian usulkan solusi yang baik untuk membantu memecahkan masalah yang sedang menimpa.
2. Ciptakan Waktu Bersama
Sesibuk-sibuknya Anda, luangkan sedikit waktu untuk sekadar mendengarkan keluhannya. Ajarkan anak untuk meyakinkan keputusan yang akan diambil dengan pemikiran yang matang.
Hormati setiap saran yang diberikannya, dengarkan semua yang dikeluhkan. Buatlah berkualitas walaupun hanya beberapa jam.
3. Dekati Saat Anak Jatuh Cinta
Terkadang perasaan jatuh cinta membuat pemikiran di luar logika. Jangan biarkan rasa tidak aman dan tidak nyaman ketika Anda sebagai orangtua mulai menginterogasinya.
Tanyakan perlahan, ingatkan hal-hal yang perlu dihindari dan ajarkan bertanggungjawab. Menjaga kedekatan saat anak sedang jatuh cinta sangat diperlukan untuk membuat dirinya menggunakan logika dengan tepat.
4. Berikan Area Pribadi
Walaupun dia hanya anak-anak, namun tidak salahnya memberikan dia ruang untuk area pribadi. Biarkan anak menjalani hobi dan kesukaannya, Anda hanya cukup mengawasinya.
Pahami keinginannya, terkadang gerak-gerik anak terlihat ketika nyaman atau tidak nyaman. Jangan biarkan anak-anak merasa terkekang sehingga dapat membuatnya ingin terus melanggar.
5. Ajarkan Menjadi Diri Sendiri
Ini yang terbilang penting, di usia remaja masih menjadi ajang pencarian jati dirinya. Ajarkan anak menjadi diri sendiri tidak meniru orang lain, ingatkan menghormati dan menghargai semua yang dimilikinya.
RAHASIA CINTA BERSEMI INDAH DAN RUMAH TANGGA SAKINAH
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of
Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Bahwa
sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena
faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang
mengaktifkan rasa cinta itu telah habis.
Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Bahwa sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang.
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari. Bila kita mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur..
( Rahasia banyak kawin cerai dan Rumah tangga jauh dari Islami )
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
( Bagaimana Cinta Bersemi abadi dan Sakinah )
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya yang mau menikah tanpa pacaran, Insya Allah cintamu abadi dalam ketaatan pada Allah.
Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Bagi yang sudah terlanjur perbaikilah, mengkaji Islam menjadi wajib karena pemimpin dalam keluarga, mendidik anak dan istri dalam Petunjuk-Nya, karena kehidupan, karunia anak adalah amanah, semua harus dalam jalur yang diridhoi-Nya. Semoga Allah memudahkan kita semua, dan memberikan limpahan Taufiq kepada hamba2-Nya yang beriman, Aamiin.
Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Bahwa sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang.
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari. Bila kita mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur..
( Rahasia banyak kawin cerai dan Rumah tangga jauh dari Islami )
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
( Bagaimana Cinta Bersemi abadi dan Sakinah )
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya yang mau menikah tanpa pacaran, Insya Allah cintamu abadi dalam ketaatan pada Allah.
Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Bagi yang sudah terlanjur perbaikilah, mengkaji Islam menjadi wajib karena pemimpin dalam keluarga, mendidik anak dan istri dalam Petunjuk-Nya, karena kehidupan, karunia anak adalah amanah, semua harus dalam jalur yang diridhoi-Nya. Semoga Allah memudahkan kita semua, dan memberikan limpahan Taufiq kepada hamba2-Nya yang beriman, Aamiin.
Tuesday, March 4, 2014
Nikmatnya Menikah diwaktu Muda
Menikah diwaktu muda mungkin
ada sebagian orang yang menafikan tentang keindahan dan kenikmatan yang
dirasakan bagi pasangan tersebut. Banyak hal miring yang dilontarkan oleh
beberapa orang untuk menggunjingkan pemuda yang berani menikah, sedangkan
umurnya masih muda. Ada yang beranggapan bahwa masa muda adalah masa untuk
senang-senang, masa untuk mewujudkan mimpi, masa bebas untuk berbuat sekehendak
hati dll.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)
Jika engkau menjalani nikah, maka Allah akan memudahkan rizki untuk dirimu dan anak-anakmu. Allah Ta'ala berfirman,
Adapun seseorang yang belum menikah, maka pada hakikatnya dirinya terus terhalangi untuk mendapatkan ilmu. Jika pikiran dan jiwa masih terus merasakan was-was, maka ia pun sulit mendapatkan ilmu. Namun jika ia bersegera menikah, lalu jiwanya tenang, maka ini akan lebih akan menolongnya. Inilah yang memudahkan seseorang dalam belajar dan tidak seperti yang dinyatakan oleh segelintir orang.
“Ada
tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah SWT. Yaitu:
Anggapan tersebut ternyata
tidak semuanya benar. Adakalanya masa muda adalah masa yang kritis dan
berbahaya sekaligus rentan. Jika saja sangpemuda tidak pandai membentengi diri,
niscaya akan banyak dari mereka yang terjerumus kelembah kemaksiatan.
Perzinahan, pemerkosaan, pembunuhan dll. Itu semua akibat lemahnya iman yang
ada pada diri pemuda. Buka artikel sebelumnya: Larangan untuk membujang
Oleh karenanya Rasulullah
SAW memerintahkan bagi mereka yang ‘mampu’ untuk segera menikah:
يَامَعْشَرَ
الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ
أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
“Wahai kaum muda,
barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia
lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang
belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” Shahiih
al-Bukhari (IX/112, no. 5066)
Berikut ulasan tentang
indahnya, nikmatnya nikah, dan sekaligus sangkalan atau bantahan bagi mereka
yang belum berani menikah diusia muda:
1. Ada
yang mengatakan bahwa nikah di usia muda dapat membebani seorang pemuda
dalam mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Hal ini tidak selamanya
benar, dan tidak perlu merasa ketakutan akan kekurangan rezeki. Sesungguhnya
jika kita menyadari dan yakin dengan sepenuhnya, menikah itu membawa keberkahan
dan kebaikan bagi suami dan istri. Menikah atas dasar lillahita’ala demi menjaga
hati dan diri agar tidak terjerumus dalam kenistaan, berarti orang tersebut
telah menjalankan apa yang Rasulullah perintahkan sesuai dengan hadits diatas.
Pastikan diri kita selalu
sadar bahwa semua rizki itu di tangan Allah sebagaimana firman-Nya,
وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)
Jika engkau menjalani nikah, maka Allah akan memudahkan rizki untuk dirimu dan anak-anakmu. Allah Ta'ala berfirman,
نَحْنُ
نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُم
Kami akan memberi rezki
kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An'am: 151
2. Nikah
di usia muda akan membuat lalai dalam menuntut ilmu dan menyulitkan
dalam belajar.
Alasan kedua ini juga tidak
benar. Siapa bilang menikah muda menghambat kita dalam mencari ilmu? Siapa
bilang nikah menyulitkan kita dalam belajar? Yang berani mengatakan demikian,
pasti mereka ini belum merasakan nikmatnya belajar sambil bercanda ria dengan
pasangan yang halal. Benarkah?
Sungguh salah sekali jika
menikah itu menghambat karir kita, malahan justru sebaliknya. Menikah muda yang
diiringi dengan mengejar karir itu memiliki keistimewaan tersendiri. Jika kita
segera menikah, maka akan lebih mudah untuk mendapat ketenangan jiwa dan
mendapatkan penyejuk hati karena anak maupun istri. Bahkan istri tersebut dapat
lebih menolong kita untuk mendapatkan ilmu. Jika jiwa dan pikiran telah tenang
karena istri dan anak, maka kita akan semakin mudah untuk mendapatkan ilmu.
Adapun seseorang yang belum menikah, maka pada hakikatnya dirinya terus terhalangi untuk mendapatkan ilmu. Jika pikiran dan jiwa masih terus merasakan was-was, maka ia pun sulit mendapatkan ilmu. Namun jika ia bersegera menikah, lalu jiwanya tenang, maka ini akan lebih akan menolongnya. Inilah yang memudahkan seseorang dalam belajar dan tidak seperti yang dinyatakan oleh segelintir orang.
Ketahuilah bahwa Allah
sendiri telah berjanji untuk senantiasa menolong orang yang berani menyempurnakan
sunah Rasulullah SAW tersebut. Dalam hadits dikatakan:
ثلاثة
حق على الله عونه: الناكح الذي يريد العفاف و المكاتب الذي يريد الأداء و الغازي
في سبيل الله (رواه أحمد و الترمذي و الحاكم)
1, Orang yang menikah karena
menjaga kehormatannya
2. Budak yang mengadakan
perjanjian dengan tuannya untuk memerdekakan dirinya dengan bayaran tebusan
tertentu
3. Orang yang berperang
dijalan Allah.
Menikah adalah ketetapan
Allah untuk manusia yang seharusnya kita jalani, bukan semata-mata khayalan.
Menikah termasuk salah satu pintu mendatangkan kebaikan bagi siapa yang benar
niatnya. Dan dengan segera menikah kita akan semakin mudah mendapatkan kebaikan
dan keberkahan.
Lantas, kenapa tidak segera
menikah? Apa yang menghalangimu untuk tidak segera menikah?
NIkah muda? Okeh, siapa
takut…!
Saya Bangga Dengan Anak-Anak Saya
Seorang perempuan lahir 3x :
Pertama : Lahir sebagai anak perempuan yang istimewa
Kedua : Lahir sebagai seorang Istri yang menjadi pendamping bagi lelaki sholeh
Ketiga : Lahir sebagai Ibu yang dari anak-anak yang menjadi ladang dunia akheratnya
Bersyukur saya telah mendapatkan semua peran itu, semua adalah anugrah terindah dan harta karun yang tak ternilai dengan hadirnya anak-anakku
06 April 2005 : Muhammad Rian Hidayatullah
17 Februari 2008 : Salsabila Ismah Nurrohmah
Kalian sangat membanggakan :
Disaat anak-anak lain bermanja-manja dipelukan ayah ibunya, kalian sudah dapat mengurus diri sendiri.
Disaat teman-teman kalian bermain, jajan dan sibuk mengikuti perkembangan zaman, kalian giat mengaji dan belajar prihatin.
Disaat ayah dan ibu pulang kerja kalian sudah menjaga diri dan menjaga rumah dengan baik.
Terima kasih anak-anakku, maafkan Ibu yang belum bisa memenuhi keinginan kecil kalian. Semoga Allah mendengar do'a kalian untuk Ibu. Aamiin...!
Ibu bangga dengan kalian...
Kenapa kita musti mendidik anak kita? Toh ketika kelak telah dewasa akan belajar dan hidup mandiri. Cara berpikir seperti ini kadang mendorong orangtua untuk acuh tak acuh prihal pendidikan anaknya. Sehingga, anak tumbuh liar tak mengurus masalah pendidikannya. Ada pula sebagian orangtua yang memiliki prinsip: “Asal sudah saya kasih makan, selesai urusan.” Mendidik anak adalah sebuah tanggung jawab sekaligus amanah yang dibebankan dipundak orangtua. Apakah kita sudah merasa puas bila anak-anak kita tidak berbuat neko-neko (tidak aneh-aneh) di rumah? Apakah kita sudah merasa nyaman dengan perilaku kalem anak saat di rumah, padahal kita tidak tahu menahu siapa saja teman bergaulnya? Dengan siapa mereka di luar, apa bacaannya dan apa rujukannya.
Seyogyanya kita renungkan bersama sabda Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) berikut ini guna mewaspadai pergaulan anak-anak kita,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu tergantung kepada agama temannya. Maka, hendaklah salah seorang dari kamu memperhatikan, dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Pernahkah kita, para orangtua mengenal dan menyelami anak-anak kita? Dengan siapa ia bergaul dan berteman? Apakah persahabatan dan pertemanananya itu menambahnya menjadi lebih beriman atau justru semakin menjauhkannya? Jawabannya tentu para orangtua masing-masing. Tak ada kata terlambat dan mari kita peluk dan kita dekatkan anak-anak kita tauhid serta lebih mengenal Allah Subhanahu Wata’ala agar kelak ringan beban kita di yaumul hisab
Allah SWT Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim [66] : 6
Pertama : Lahir sebagai anak perempuan yang istimewa
Kedua : Lahir sebagai seorang Istri yang menjadi pendamping bagi lelaki sholeh
Ketiga : Lahir sebagai Ibu yang dari anak-anak yang menjadi ladang dunia akheratnya
Bersyukur saya telah mendapatkan semua peran itu, semua adalah anugrah terindah dan harta karun yang tak ternilai dengan hadirnya anak-anakku
06 April 2005 : Muhammad Rian Hidayatullah
17 Februari 2008 : Salsabila Ismah Nurrohmah
Kalian sangat membanggakan :
Disaat anak-anak lain bermanja-manja dipelukan ayah ibunya, kalian sudah dapat mengurus diri sendiri.
Disaat teman-teman kalian bermain, jajan dan sibuk mengikuti perkembangan zaman, kalian giat mengaji dan belajar prihatin.
Disaat ayah dan ibu pulang kerja kalian sudah menjaga diri dan menjaga rumah dengan baik.
Terima kasih anak-anakku, maafkan Ibu yang belum bisa memenuhi keinginan kecil kalian. Semoga Allah mendengar do'a kalian untuk Ibu. Aamiin...!
Ibu bangga dengan kalian...
Kenapa kita musti mendidik anak kita? Toh ketika kelak telah dewasa akan belajar dan hidup mandiri. Cara berpikir seperti ini kadang mendorong orangtua untuk acuh tak acuh prihal pendidikan anaknya. Sehingga, anak tumbuh liar tak mengurus masalah pendidikannya. Ada pula sebagian orangtua yang memiliki prinsip: “Asal sudah saya kasih makan, selesai urusan.” Mendidik anak adalah sebuah tanggung jawab sekaligus amanah yang dibebankan dipundak orangtua. Apakah kita sudah merasa puas bila anak-anak kita tidak berbuat neko-neko (tidak aneh-aneh) di rumah? Apakah kita sudah merasa nyaman dengan perilaku kalem anak saat di rumah, padahal kita tidak tahu menahu siapa saja teman bergaulnya? Dengan siapa mereka di luar, apa bacaannya dan apa rujukannya.
Seyogyanya kita renungkan bersama sabda Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) berikut ini guna mewaspadai pergaulan anak-anak kita,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu tergantung kepada agama temannya. Maka, hendaklah salah seorang dari kamu memperhatikan, dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Pernahkah kita, para orangtua mengenal dan menyelami anak-anak kita? Dengan siapa ia bergaul dan berteman? Apakah persahabatan dan pertemanananya itu menambahnya menjadi lebih beriman atau justru semakin menjauhkannya? Jawabannya tentu para orangtua masing-masing. Tak ada kata terlambat dan mari kita peluk dan kita dekatkan anak-anak kita tauhid serta lebih mengenal Allah Subhanahu Wata’ala agar kelak ringan beban kita di yaumul hisab
Allah SWT Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim [66] : 6
Subscribe to:
Posts (Atom)