Kebahagiaan rumah tangga bukanlah hal
yang diperoleh seketika. Ia harus dikejar, ditumbuhkan, dirawat dan
dipertahankan jika Anda dan pasangan ingin langgeng sampai masa-masa
emas. Untuk itu, Anda berdua jangan lupa melakukan hal berikut:
1. Perbaiki selalu relasi suami istri.
Kunci menuju relasi yang baik adalah komunikasi, maka jangan gengsi
membuka komunikasi lebih dulu ketika hubungan mendingin. Relasi pasangan
yang baik juga akan membuat interaksi pada anak dan lingkungan semakin
berkualitas.
2. Pelihara interaksi seks dengan
pasangan. Jangan hanya memaknai seks sebatas hubungan badan karena
gairah akan menurun seiring bertambahnya usia. Berikan ciuman sebelum
berangkat kerja atau mau tidur, ucapkan pujian dan terima kasih secara
sungguh-sungguh dengan sentuhan, pergi berduaan untuk olah raga, nonton,
makan di luar. Atau, sekadar menelepon dan mengirim SMS perhatian
ketika berjauhan, akan menciptakan ikatan lahir batin yang
membahagiakan.
3. Memaafkan. Wajar jika kita mendapati
kesalahan yang betul-betul sulit dimaafkan. Namun jika terus dipendam,
Anda tinggal menunggu kapan masalah itu akan ‘pecah’ lagi layaknya bom
waktu. Buanglah rasa dendam atau sakit hati dengan membicarakannya
kepada pasangan secara mendalam. Minta ia membantu Anda untuk melupakan
kejadian itu.
4. Selalu perbaiki hubungan dengan
Allah, niscaya hubungan Anda dengan pasangan akan selalu baik. Apalagi
jika kebersamaan dalam ibadah juga selalu Anda berdua upayakan.
Misalnya, shalat sunah berjamaah, tilawah bersama, puasa sunah dan
berbuka berdua. Boleh juga sesekali menanyakan apa yang paling pasangan
inginkan untuk Anda doakan saat ini.
5. Perbaiki sikap dan perilaku buruk
Anda dari sekarang. Jangan masa bodoh terhadap perilaku buruk yang kerap
membuat kesal pasangan, karena jika didiamkan perilaku itu biasanya
akan bertambah parah ketika usia semakin lanjut. Pasangan belum tentu
bisa bersabar lagi menghadapi Anda. Masa tua akan terasa sangat berat
ketika Anda tidak dicintai karena sikap Anda sendiri.
6. Waspada terhadap penyebab tidak langgengnya perkawinan, di antaranya:
- Egois, suka menyalahkan dan mau menang sendiri. Memang gatal rasanya untuk tidak mengungkapkan kesalahan orang lain. Namun, meski pasangan salah, Anda juga belum tentu benar. Cobalah saling mengintrospeksi diri karena sikap egois akan membuat cinta pasangan Anda memudar.
- Masih ingin terlihat seperti single. Laki-laki atau perempuan sangat mungkin bersikap seperti ini demi mempertahankan gengsi dan keinginan untuk bebas. Jika Anda sudah berani menikah, maka be gentle dengan mengambil satu “paket risiko pernikahan”, seperti ada orang lain yang mengatur hidup Anda, ada yang ingin diperhatikan lebih, dan lain-lain.
- Tidak bertanggung jawab pada pasangan dan anak-anak. Sikap ini akan membuat nilai Anda terus merosot di mata keluarga. Sadarilah bahwa keluarga Anda tidak hanya butuh dicukupi sandang pangannya, mereka juga butuh dicintai, dijaga harga dirinya, diberi kebebasan mengekspresikan jati dirinya, juga butuh untuk dilibatkan dalam berbagai sesi hidup Anda.
No comments:
Post a Comment