Tuesday, December 17, 2013

Kunci Pasangan Langgeng

Kebahagiaan rumah tangga bukanlah hal yang diperoleh seketika. Ia harus dikejar, ditumbuhkan, dirawat dan dipertahankan jika Anda dan pasangan ingin langgeng sampai masa-masa emas. Untuk itu, Anda berdua jangan lupa melakukan hal berikut:
1. Perbaiki selalu relasi suami istri. Kunci menuju relasi yang baik adalah komunikasi, maka jangan gengsi membuka komunikasi lebih dulu ketika hubungan mendingin. Relasi pasangan yang baik juga akan membuat interaksi pada anak dan lingkungan semakin berkualitas.
2. Pelihara interaksi seks dengan pasangan. Jangan hanya memaknai seks sebatas hubungan badan karena gairah akan menurun seiring bertambahnya usia. Berikan ciuman sebelum berangkat kerja atau mau tidur, ucapkan pujian dan terima kasih secara sungguh-sungguh dengan sentuhan, pergi berduaan untuk olah raga, nonton, makan di luar. Atau, sekadar menelepon dan mengirim SMS perhatian ketika berjauhan, akan menciptakan ikatan lahir batin yang membahagiakan.
3. Memaafkan. Wajar jika kita mendapati kesalahan yang betul-betul sulit dimaafkan. Namun jika terus dipendam, Anda tinggal menunggu kapan masalah itu akan ‘pecah’ lagi layaknya bom waktu. Buanglah rasa dendam atau sakit hati dengan membicarakannya kepada pasangan secara mendalam. Minta ia membantu Anda untuk melupakan kejadian itu. 
4. Selalu perbaiki hubungan dengan Allah, niscaya hubungan Anda dengan pasangan akan selalu baik. Apalagi jika kebersamaan dalam ibadah juga selalu Anda berdua upayakan. Misalnya, shalat sunah berjamaah, tilawah bersama, puasa sunah dan berbuka berdua. Boleh juga sesekali menanyakan apa yang paling pasangan inginkan untuk Anda doakan saat ini.
5. Perbaiki sikap dan perilaku buruk Anda dari sekarang. Jangan masa bodoh terhadap perilaku buruk yang kerap membuat kesal pasangan, karena jika didiamkan perilaku itu biasanya akan bertambah parah ketika usia semakin lanjut. Pasangan belum tentu bisa bersabar lagi menghadapi Anda. Masa tua akan terasa sangat berat ketika Anda tidak dicintai karena sikap Anda sendiri.
6. Waspada terhadap penyebab tidak langgengnya perkawinan, di antaranya:
  • Egois, suka menyalahkan dan mau menang sendiri. Memang gatal rasanya untuk tidak mengungkapkan kesalahan orang lain. Namun, meski pasangan salah, Anda juga belum tentu benar. Cobalah saling mengintrospeksi diri karena sikap egois akan membuat cinta pasangan Anda memudar.
  • Masih ingin terlihat seperti single. Laki-laki atau perempuan sangat mungkin bersikap seperti ini demi mempertahankan gengsi dan keinginan untuk bebas. Jika Anda sudah berani menikah, maka be gentle dengan mengambil satu “paket risiko pernikahan”, seperti ada orang lain yang mengatur hidup Anda, ada yang ingin diperhatikan lebih, dan lain-lain.
  • Tidak bertanggung jawab pada pasangan dan anak-anak. Sikap ini akan membuat nilai Anda terus merosot di mata keluarga. Sadarilah bahwa keluarga Anda tidak hanya butuh dicukupi sandang pangannya, mereka juga butuh dicintai, dijaga harga dirinya, diberi kebebasan mengekspresikan jati dirinya, juga butuh untuk dilibatkan dalam berbagai sesi hidup Anda.

No comments:

Post a Comment