Tuesday, December 17, 2013

Temukan Sosok Hebat di Dirimu

Tak sedikit orang yang menganggap bahwa dirinya akan bahagia jika memiliki sesuatu. Padahal, segala sesuatunya, termasuk kebahagiaan diri, justru dimulai dari dalam diri sendiri, yaitu hati dan pikiran kita.
Pernah dengar ungkapan you are what you think, anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan? Mengacu pada ungkapan tersebut, bila Anda mampu “menyetel” pikiran Anda untuk bahagia, maka jadilah Anda orang yang bahagia, sesuai dengan apa yang Anda pikirkan.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merasa bahagia dan mampu menerima diri sendiri.

>> Bangun harga diri positif
Harga diri positif, yang terbangun dari sikap menghargai diri sendiri, menerima diri apa adanya, meyakini dirinya memiliki kelebihan tertentu, akan menumbuhkan kepercayaan diri seseorang. Sebaliknya, harga diri negatif membuat si pemiliknya tak percaya diri. Itulah yang membuat orang mudah melihat apa pun yang bagus menurutnya, dan kemudian meng-copy paste-nya.  “Hal itu tak akan terjadi bila harga dirinya cukup baik. Dia akan percaya diri untuk menampilkan dirinya apa adanya,” ujar Fitriani F Syahrul, Msi. Psi.
Orang yang memandang dirinya positif, tambah Fitriani, akan banyak melakukan kegiatan bermakna sesuai kapasitasnya, bisa lebih realistis, dan bisa melakukan sesuatu untuk lingkungannya dengan lebih efektif. Ini semua berujung pada kebahagiaan diri.

>> Gali potensi
Ketika melihat orang lain bahagia dan sukses, banyak yang mengatakan itu karena orang tersebut punya bakat. Namun, ketika melihat ke diri sendiri, ia justru merasa tak punya hal yang bisa dibanggakan. Padahal, kita, sebagai Muslim, meyakini, Allah pasti menciptakan kita dengan kelebihan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Bila itu belum kita temukan, sekaranglah saatnya. Cobalah sejenak kenali diri sendiri, dan tanyakan apa yang saya sukai, apa yang saya bisa lakukan?
Setelah menggali dan mengetahui potensi dirinya, kata Fitriani, lanjutkan dengan merintis sesuatu dari potensial itu. “'Oh, aku pintar menulis!' maka buatlah keputusan bahwa kita bisa menulis, lalu mengembangkannya dengan menjadi seorang penulis,” saran Fitrani, sambil mencontohkan.

>> Berdamai dengan diri sendiri
Orang yang berdamai dengan diri sendiri, menerima kekurangan dan kelebihannya, menurut Fitriani, tak ada kegelisahan di dalam dirinya. Ia tidak banyak mengeluh terhadap lingkungan, bertanggung jawab pada apa yang dia lakukan dan kesejahteraan emosionalnya tinggi. Dengan begitu, ia merasa bahagia dan bisa menebarkan kebahagiaan pada lingkungannya.
Untuk mencapai itu, kita memang perlu keterbukaan diri menerima sisi negatif dan positif yang kita miliki. Sebab, seperti yang diungkap Fitriani, penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung menyembunyikan hal negatif dalam pribadinya agar ia selalu dinilai positif.

>> Bersyukur
Islam mengajarkan kita untuk melihat ke bawah dalam urusan duniawi. Cara itu membuat kita menyadari bahwa kita memiliki hal yang lebih baik dibandingkan orang lain, dan mensyukurinya. Dampak dari rasa bersyukur ini, ujar Ustadzah Dra Ru'fah Abdullah, luar biasa. “Hati kita menjadi tenang, bahagia. Kita pun akan menikmati kehidupan yang kita jalani,” urainya.
Bagaimana agar kita bisa menjadi pribadi yang bersyukur? Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah, antara lain dengan memperbanyak istighfar, zikir, shalat, dan ikhlas. Fitriani menambahkan, ikhlas, yang bersumber pada akidah dan ada unsur kepuasan apabila kita bisa menjalankan apa yang Allah perintahkan, insya Allah, bila itu diterapkan, hidup kita akan bahagia.

 

No comments:

Post a Comment