Temukan Sosok Hebat di Dirimu
Tak sedikit orang yang
menganggap bahwa dirinya akan bahagia jika memiliki sesuatu. Padahal,
segala sesuatunya, termasuk kebahagiaan diri, justru dimulai dari dalam
diri sendiri, yaitu hati dan pikiran kita.
Pernah dengar ungkapan you are what you think,
anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan? Mengacu pada ungkapan
tersebut, bila Anda mampu “menyetel” pikiran Anda untuk bahagia, maka
jadilah Anda orang yang bahagia, sesuai dengan apa yang Anda pikirkan.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merasa bahagia dan mampu menerima diri sendiri.
>> Bangun harga diri positif
Harga diri positif, yang
terbangun dari sikap menghargai diri sendiri, menerima diri apa adanya,
meyakini dirinya memiliki kelebihan tertentu, akan menumbuhkan
kepercayaan diri seseorang. Sebaliknya, harga diri negatif membuat si
pemiliknya tak percaya diri. Itulah yang membuat orang mudah melihat apa
pun yang bagus menurutnya, dan kemudian meng-copy paste-nya.
“Hal itu tak akan terjadi bila harga dirinya cukup baik. Dia akan
percaya diri untuk menampilkan dirinya apa adanya,” ujar Fitriani F Syahrul, Msi. Psi.
Orang yang memandang
dirinya positif, tambah Fitriani, akan banyak melakukan kegiatan
bermakna sesuai kapasitasnya, bisa lebih realistis, dan bisa melakukan
sesuatu untuk lingkungannya dengan lebih efektif. Ini semua berujung
pada kebahagiaan diri.
>> Gali potensi
Ketika melihat orang
lain bahagia dan sukses, banyak yang mengatakan itu karena orang
tersebut punya bakat. Namun, ketika melihat ke diri sendiri, ia justru
merasa tak punya hal yang bisa dibanggakan. Padahal, kita, sebagai
Muslim, meyakini, Allah pasti menciptakan kita dengan kelebihan dan
kemampuan untuk melakukan sesuatu. Bila itu belum kita temukan,
sekaranglah saatnya. Cobalah sejenak kenali diri sendiri, dan tanyakan apa yang saya sukai, apa yang saya bisa lakukan?
Setelah menggali dan
mengetahui potensi dirinya, kata Fitriani, lanjutkan dengan merintis
sesuatu dari potensial itu. “'Oh, aku pintar menulis!' maka buatlah
keputusan bahwa kita bisa menulis, lalu mengembangkannya dengan menjadi
seorang penulis,” saran Fitrani, sambil mencontohkan.
>> Berdamai dengan diri sendiri
Orang yang berdamai
dengan diri sendiri, menerima kekurangan dan kelebihannya, menurut
Fitriani, tak ada kegelisahan di dalam dirinya. Ia tidak banyak mengeluh
terhadap lingkungan, bertanggung jawab pada apa yang dia lakukan dan
kesejahteraan emosionalnya tinggi. Dengan begitu, ia merasa bahagia dan
bisa menebarkan kebahagiaan pada lingkungannya.
Untuk mencapai itu, kita
memang perlu keterbukaan diri menerima sisi negatif dan positif yang
kita miliki. Sebab, seperti yang diungkap Fitriani, penelitian
menunjukkan bahwa orang cenderung menyembunyikan hal negatif dalam
pribadinya agar ia selalu dinilai positif.
>> Bersyukur
Islam mengajarkan kita
untuk melihat ke bawah dalam urusan duniawi. Cara itu membuat kita
menyadari bahwa kita memiliki hal yang lebih baik dibandingkan orang
lain, dan mensyukurinya. Dampak dari rasa bersyukur ini, ujar Ustadzah Dra Ru'fah Abdullah, luar biasa. “Hati kita menjadi tenang, bahagia. Kita pun akan menikmati kehidupan yang kita jalani,” urainya.
Bagaimana agar kita bisa
menjadi pribadi yang bersyukur? Yaitu dengan mendekatkan diri kepada
Allah, antara lain dengan memperbanyak istighfar, zikir, shalat, dan
ikhlas. Fitriani menambahkan, ikhlas, yang bersumber pada akidah dan ada
unsur kepuasan apabila kita bisa menjalankan apa yang Allah
perintahkan, insya Allah, bila itu diterapkan, hidup kita akan bahagia.
No comments:
Post a Comment